Kab Bogor, VIRALREPORTER5.COM – Ratusan karyawan Garmen PT.Bintang Utama Mahakarya mengeluh lantaran sudah satu bulan lebih belum mendapat upah, perusahaan beralasan karena salah satu pengurus perusahaan sedang karantina di luar negeri.
Kepada media, Kamis (10/02/2022) salah satu karyawan bernama Maida (21) menceritakan keluh kesahnya, kepada media, bahwa sudah satu bulan lebih tidak mendapatkan upah, setelah sebelumnya pihak perusahaan mencicil gajinya dengan nilai yang sangat jauh dari yang diharapkan.
“Awalnya gaji saya di cicil 200 ribu ,150 ribu,200 ribu selama beberapa hari. sampai saat ini sudah satu bulan setengah gaji saya belum dibayar,” keluhnya.
Saat ditanya terkait perekutmen karyawan, mereka hanya dimintai berkas lamaran, ijazah dan kartu keluarga, namun tidak menanda tangani perjanjian kerja, artinya hanya sebatas kerja harian lepas tanpa ikatan sama sekali seperti kontrak kerja atau lainnya.
” Kita ngasih surat lamaran dan ijazah asli kita ditahan, gitu aja sich,” tuturnya.
Hal yang sama juga di utarakan Ida yang mengaku pasrah keluar dari perusahaan tersebut. Saya siap asalkan hak gaji saya dibayar perusahan.
“Saya mah udah selon, mau keluar belom di bayar kalau keluar gitu aja ga dibayar, jadi ke sayanya bingung,” ungkapnya.
Menurut penuturan Ida, ada puluhan karyawan dari berbagai daerah yang nasibnya sama, “Kasian mah, temen saya yang dari Garut, Sukabumi, malah ada yang dari Lampung dan Palembang. Kasian mereka, mana harus makan, sedangkan utang udah banyak. Kasian banget deh,” tuturnya.
Keluhan juga disampaikan Fitri (17 thn) yang juga salah satu karyawan garmen tersebut bahwa, selain memiliki beban tunggakan pembayaran. karena kehidupan keseharian keluarga tergantung pada penghasilan saya. Dan belakangan ini sejak gaji tersendat saya (Fitri) kerap kesulitan membeli beras untuk makan.
” Mamah sering nanyain , nak udah di bayar belum buat beli beras ,” ungkap Fitri menceritakan.
Menyikapi ini sangat ironis ditengah kondisi pandemi Covid 19 ini. masih ada derita para buruh yang tidak/belum mendapatkan haknya. Sementara itu sebagian besar mereka hanyalah tenaga harian. Semoga apa yang mereka perjuangkan termasuk haknya dapat terealisasi secepatnya. (@2022)